"Kebesaran hidupmu bukan ditentukan oleh apa yang engkau miliki, tetapi
oleh apa yang bisa engkau berikan secara tulus bagi orang lain "
Teman teman ,kita ini semakin tua.Adakah hidup yang kita jalani ini
semakin bermanfaat bagi orang lain ?.Apakah setiap rezeki , derajat ,
pikiran dan tenaga yang kita terima dari TUHAN YANG MAHA ESA dan MAHA
MENYAYANGI kita selalu kita mintakan hidayah NYA agar bisa menjadi
KEKAYAAN HIDUP yang bisa kita manfaatkan bagi kebaikan dan kemajuan
hidup orang lain ?
Saya ingin mengajak teman teman belajar dari. MANUSIA MANUSIA MULYA berikut ini :
Pertama : PEMULUNG YANG SANGGUP BERQURBAN
Nenek itu memang pemulung .Yati namanya .Dan sudah lebih dari 40 tahun
ia selalu menjadi penerima tetap pembagian daging qurban .
Tetapi sejak 3 tahun lalu ia bertekad mulya.Ia ingin bisa menjadi orang yang dapat memberi daging qurban bagi orang lain.
Bisakah niat sucinya itu terlaksana ? Mungkinkah dengan penghasilan hanya Rp.25.000,- perhari ia mampu membeli hewan qurban ?
Teman teman,tidak ada yang tidak bisa dilaksanakan.Jika seorang hamba
Allah sedemikian kuat dan besar tekad serta ketulusannya, maka DIA
memudahkan jalan menuju cita cita mulya itu.
Selama 3 tahun
Nenek yang berusia 60 tahun itu menabung.Ya menabung teman .Dari
penghasilan yang besarnya beberapa kali dibawah penghasilan beberapa
diantara kita,akhirnya tahun ini nenek itu bisa membeli 2 ekor kambing
untuk diqurbankan.
Kambing pertama seharga 2 juta. Yang kedua
seharga 1 juta.Keduanya ia serahkan sendiri ke pengurus sebuah masjid di
Tebet Jakarta.
Jamaah masjid itu terharu .Apalagi nenek itu
berkata :"Saya ingin sekali saja, seumur hidup memberikan daging kurban.
Ada kepuasaan, rasanya tebal sekali di dada. Harapan saya semoga ini
bukan yang terakhir,” jelasnya.
Kedua :LAKI LAKI PERPUSTAKAAN KELILING
Djuju Junaedi , usia 67 tahun , selama 20 tahun lebih ,terhitung
sejak usia 40 tahun dan masih menjadi PNS dengan pangkat gaji golongan 2
di PTPN VIII di Jawa Tengah ,mengelola Perpustakaan Keliling dengan
berjalan kaki meminjamkan buku di 7 desa
Ia meminjamkan buku tidak untuk kepentingan material teman teman .
Inilah kata katanya :" Saya ikhlash menjadikan ini sebagai amal sebelum
saya meninggal ..Jika saya mengejar materi sebagai tujuan dari kegiatan
saya ini , tentu saya akan mematok harga peminjaman buku ...Saya senang
dengan berjalan kaki , mudah mudahan setiap langkah dihitung sebagai
kebaikan "
Laki laki mulya ini memulai pekerjaan mulyanya , setelah jam 12 siang sepulang kerja dari PTPN VIII.
Beliau istirahat dulu , makan , shalat dhuhur .Lalu mulailah ia
mengayunkan langkah mulyanya , hingga sampai ia berjalan kaki sejauh 12
km di 7 desa dan kadang baru sampai dirumahnya jam 10 malam.
Orang orang di 7 desa itu begitu terbantu .Mereka dengan tulus memberi
ongkos sewa buku kepada PAHLAWAN MULYA ini .Tetapi itu tidak besar
teman.Total dalam sehari beliau hanya bisa membawa pulang uang Rp.10.000
- Rp.20.000.Bahkan pernah hanya Rp.3.000.
Dan inilah buah kerja kerasnya itu teman teman : "Alhamdulillah , masyarakat disini berkembang setelah membaca"
Ya ALLAH perbanyaklah hamba hamba MU yang berhati emas seperti mereka
berdua itu ditengah tengah bangsa kami ini. Dan mudahkan kami meniru
jejak agung hamba hamba MU itu Ya Robbii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar